detail news
detail news
detail news
detail news
detail news
detail news
detail news
detail news
detail news

18 Mar 2025, 19:13

facebook whatapps

RUPS dan RPUSLB PT. BPRS Jam Gadang (Perseroda) Tahun Buku 2024

Bukittinggi --- PT. Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Jam Gadang (Perseroda) gelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan tutup buku tahun 2024 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPS ini dipimpin langsung Wali Kota Bukittinggi dan dihadiri Dewan Pengawas Syariah serta pemegang saham, di Hotel Santika, Selasa, 18 Maret 2025.

Komisaris Utama, Rismal Hadi, bersama Komisaris, Uskavinov, menjelaskan, RUPS ini, memiliki dua agenda yakni tutup buku tahun 2024 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dewan komisari berikan apresiasi atas capaian kinerja direksi dan seluruh jajaran, sehingga BPRS Jam Gadang menjadi salah satu bank penggerak ekonomi warga, khususnya masyarakat kecil yang terbaik di Sumatra Barat bahkan di Indonesia.

"Pertumbuhan BPRS Jam Gadang sejak didirikan dahulu, terus merangkak naik. Apalagi setelah Bapak Ramlan Nurmatias pada periode 2015-2020, memberikan permodalan untuk BPRS Jam Gadang, sehingga pertumbuhannya semakin pesat hingga saat ini," ungkapnya

Sehubungan dengan akan berakhirnya masa jabatan komisaris dan Dewan Pengawas Syariah, Mei mendatang, untuk itu dilaksanakan RUPS Luar Biasa. Dewan Komisaris melaporkan keuangan dan hasil pengawasan. Dimana pada periode 2021-2024, perkembangan aset
2021 berjumlah Rp50 milyar sedangkan tahun 2024 aset tumbuh menjadi Rp124 milyar. Pembiayaan 2021 sebesar Rp36 milyar dan pada 2024 naik mencapai Rp95 miyar.

Direktur Utama PT. BPR Syariah Jam Gadang, Feri Irawan, menjelaskan, saat ini BPR Syariah Jam Gadang terus berkembang. Dimana, untuk tahun ini, Neraca PT. BPRS Jam Gadang (Perseroda) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Bustaman, Ezeddin & Putranto sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), menunjukkan kinerja positif dengan pencapaian di atas rencana bisnis. 

Total aset per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 124.104.486.000, mencapai 103,37% dari target. Total pembiayaan mencapai Rp 95.069.884.000, atau tercapai 110,05% dari target. Sedangkan total pembiayaan net adalah Rp 93.825.183.000. 

Penghimpunan dana pihak ketiga mencapai Rp 69.266.229.000 atau 104,93% dari target.

Laba operasional sebelum pajak dan zakat tercatat sebesar Rp 2.736.416.000, meningkat Rp 134.978.000 dari target Rp 2.601.438.000 dengan pencapaian 105,19%. Selain itu, jumlah rekening tabungan aktif per 31 Desember 2024 tercatat sebanyak 30.925 rekening.

"Untuk tahun 2025, kami berencana menambah kegiatan usaha baru, yaitu Mobile Banking dan QR Code yang diharapkan mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi di merchant-merchant BPRS Jam Gadang, menjadi penyalur Pembiayaan KUR sebagai bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM yang merupakan mayoritas nasabah BPRS, serta menyediakan Tabungan Mudharabah yang berprinsip bagi hasil antara bank dan nasabah berdasarkan nisbah yang telah disepakati dari hasil investasi," jelasnya.

Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS), Buya Gusrizal Gazahar, menegaskan bahwa pengawasan terhadap BPRS Jam Gadang memiliki dinamika tersendiri. Namun, dalam prosesnya, pengawasan tersebut tetap berpegang teguh pada aturan Islam. 

"BPRS Jam Gadang telah berkonversi ke sistem syariah. Seiring waktu, sistem ini terus dikembangkan dan, Alhamdulillah, dapat berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa masukan serta opini dari berbagai pihak terhadap manajemen. Terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama empat tahun terakhir. Inilah jalan syariah, yang membebaskan umat dari beban ekonomi dan riba," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bukittingi, Ramlan Nurmatias, selaku pemegang saham pengendali, menyampaikan, dengan RUPS tutup buku tahun 2024, ia menilai NPL cukup rendah dibanding target OJK. Artinya, BPRS Jam Gadang ini masih dalam keadaan sehat. Bank ini didirikan atas niat baik dari para pendiri, untuk membantu masyarakat dari sisi ekonomi, agar tidak terpengaruh para tengkulak.

"Kalau prestasi kita selalu menjadi yang terbaik. Aset kita terus bertambah besar. Untuk itu, modal harus ditambah dan akan kita pikirkan ini. Permintaan masyarakat untuk kredit masih cukup tinggi, namun kita harus tetap melihat, jangan sampai kredit yang diberikan, dimanfaatkan dengan cara yang salah atau menyalahi aturan. Ini harus disaring lagi kedepannya," ungkapnya.

Wako juga menegaskan, untuk Tabungan Utsman sendiri, mana yang baik kita teruskan. Namun, apapun namanya nanti, akan ada pengembangan, yang intinya bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami punya prinsip, tidak akan korbankan masyarakat, termasuk perbankan untuk kepentingan politik. Untuk itu, mana yang seharusnya disalurkan dari deviden yang dihasilkan, segera diberikan, agar semuanya berjalan baik. Semoga nanti akan ada nama program yang bisa lebih merangkul semua kalangan nantinya," pungkas Wako.

Dalam RUPS Luar Biasa, Wali Kota Bukittinggi sebagai pemegang saham pengendali, diberikan mandat, untuk melalui sejumlah proses dan komunikasi dengan Kementrian Dalam Negri, terkait perpanjangan ataupun pergantian komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) serta juga dilaksanakan penyerahan CSR Jam Gadang kepada KAN Aua Birugo, KAN Tigo Baleh, KAN Mandiangin, KAN Koto Selayan dan KAN Guguak Panjang.